Tahun ini jumlah jamaah haji Indonesia sebanyak168.800 jamaah, yang
terdiri atas 155.200 jemaah haji reguler dan 13.600 jemaah haji khusus. Para jamaah akan melalui penerbangan panjang
dan melelahkan. Bagi yang baru pertama kali naik pesawat terbang perjalanan
panjang ini juga bisa menjadi sesuatu yang sungguh melelahkan. Kloter-kloter rombongan haji yang
pertama sebagian berangkat langsung ke Madinah sebagian ke Jeddah dan selanjutnya akan menuju Madinah
terlebih dahulu untuk ziarah ke Masjid Nabawi. Selama di Madinah jamaah haji
akan melaksanakan Sholat Arbain (Sholat berjamaah 40 waktu)
di Mesjid Nabawi. Umumnya para jamaah berusaha untuk dapat melaksanakan
Sholat Arbain ini dengan lengkap. Yang harus diperhatikan udara panas dan
aktifitas di udara terbuka yang sebaiknya dihindari. Bahkan diinformasikan
bahwa suhu udara Madinah di siang hari bisa mencapai 40-50 derajat celcius.
Selain faktor cuaca
keadaan lain yang dapat memperburuk kesehatan para jamaah adalah kelelahan
akibat perjalanan yang lama dan melelahkan. Selain itu proses naik
dan turun kendaraaan dari bandara menuju penginapan juga akan menyebabkan
kelelahan tersebut makin menjadi. Belum lagi proses pembagian kamar yang kadang
kala berlarut-larut yang pada akhirnya keadaan ini akan membuat kelelahan para
jamaah semakin menjadi. Oleh karena itu hal yang perlu dicermati oleh para
jamaah dan para pimpinan kelompok adalah agar bagi para jamaah tersedia
waktu istirahat yang cukup setelah sampai di penginapan. Rasa bersyukur
dan ingin segera melihat Masjid Nabawi serta ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW
kadang kala mengalahkan rasa lelah yang ada selama perjalanan dan sampai
dipenginapan. Walau bagaimanapun secara keseluruhan tubuh kita juga perlu
istirahat walau kadang kala semangat yang ada dapat mengalahkan kelelahan
tersebut. Para jamaah haji harus selalu diingatkan bahwa puncak rangkainan haji
adalah wukuf di Arafah yang masih akan terjadi beberapa minggu kedepan.
Anjuran minum yang
cukup harus dilaksanakan oleh para jamaah agar tidak
jatuh kedalam dehidrasi atau kekurangan cairan yang akan memperburuk
kesehatan akibat udara panas ekstrim tersebut. Selama di Mesjid diusahakan
untuk tetap minum, tempat-tempat penampungan minum yang berisi air
zam-zam selalu tersedia didalam dan diseputar Masjid Nabawi. Hindari
minuman yang mengandung kafein seperti kopikarena dengan mengkonsumsi minuman
tersebut akan memperberat dehidrasi. Jika buang air kecil kita menjadi lebih
keruh dan berwarna kuning pekat hal ini merupakan
tanda bahwa kita harus meningkatkan untuk mengonsumsi air.
Kepada para jamaah
haji juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan segera
berhubungan dengan petugas kesehatan yang berada di kelompok atau kloter
apabila timbul masalah dengan kesehatan. Hal ini penting agar gangguan
kesehatan yang terjadi dapat segera diatasi dan tidak berlarut, perlu
diingat karena kontak 1 jamaah dengan jamaah lain cukup dekat maka jika ada
salah satu jamaah yang mengalami flu berupa batuk pilek akan mudah menularkan
kepada yang lain. Oleh karena itu sesama jamaah untuk selalu mengingatkan
apabila ada anggota kelompoknya yang sakit untuk menghubungi petugas kesehatan
yang memang seharusnya ada di kloter tersebut dan siap untuk memberikan
pelayanan kesehatan bagi jamaah haji.
Dengan memperhatikan
dan mengantisipasi adanya udara panas mudah-mudahan para jamaah khususnya
kloter-kloter pertama yang langsung menuju kota Madinah dapat tetap
melaksanakan Sholat Arbain dengan baik dan sekali lagi perlu diingat tujuan
dari rangkaian perjalanan haji itu sendiri adalah puncak Ibadah Haji
melaksanakan rukun dan wajib haji di Kota Mekah termasuk wukuf di Arafah. Oleh
karena itu para jamaah harus tetap menjaga kesehatan sampai puncak ibadah haji
di Padang Arafah dan tentunya untuk persiapan kembali ketanah air.
Persiapan sebelum
berangkat
Bagi para jamaah yang akan berangkat, diminta
terus untuk menjaga kesehatan dan tetap melakukan olah raga rutin. Secara
khusus tidur yang cukup sebelum hari keberangkatan ke tanah suci. Bagi calon jamaah haji yang menderita penyakit
kronis jangan lupa untuk juga membawa obat-obat yang memang harus dikonsumsi
rutin dan obat-obatan sederhana
antara lain obat anti diare, obat sakit kepala, obat batuk dan obat flu, obat
anti alergi serta obat anti mual-muntah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar
fisik tetap prima sampai puncak ibadah haji:
1. Sebelum berangkat selalu menjaga kesehatan dan
olah raga rutin
2. Bawa obat-obat rutin yang dikonsumsi bagi yang
berpenyakit kronik dan selalu membawa obat-obat sederhana seperti obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti
alergi, obat anti mual-muntah.
3. Selama
di Arab Saudi, minum banyak 3-4 liter untuk cegah dehidrasi, lihat warna urin
untuk melihat apakah telah terjadi dehidrasi.
4. Tetap
makan dan memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
5. Jangan menunda untuk mengkonsumsi jatah
makanan yang baru dibagikan.
6. Para jemaah menjaga agar bisa istirahat saat sampai dipenginapan.
7. Segera konsultasi ke petugas kesehatan di
kloter jika mempunyai permasalahan kesehatan.
8. Banyak konsumsi buah dan sayur-sayuran.
9. Hindari aktifitas yang tidak berhubungan
dengan rangkaian ibadah terutama di udara terbuka karena cuaca panas.