Sebelum
Berangkat.
Seorang yang akan berangkat menunaikan umrah atau Haji terkadang kurang memperhatikan hal-hal yang sebenarnya termasuk penting untuk dipersiapkan. Sehingga seringkali kelabakan ketika sudah berada di tanah suci. Disamping mempersiapkan batiniah seperti membersihkan diri dari dosa dan kesalahan, yaitu bertobat kepada Allah, meminta untuk saling mengikhlaskan kepada sanak kerabat juga orang-orang yang dikenal bila ada salah dan lupa, menyelesaikan hutang piutang, persiapan kondisi fisik, juga tak kalah pentingnya adalah persiapan perbekalan harus juga diperhatikan. Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan untuk mempersiapkan keberangkatan ke Tanah Suci.
Seorang yang akan berangkat menunaikan umrah atau Haji terkadang kurang memperhatikan hal-hal yang sebenarnya termasuk penting untuk dipersiapkan. Sehingga seringkali kelabakan ketika sudah berada di tanah suci. Disamping mempersiapkan batiniah seperti membersihkan diri dari dosa dan kesalahan, yaitu bertobat kepada Allah, meminta untuk saling mengikhlaskan kepada sanak kerabat juga orang-orang yang dikenal bila ada salah dan lupa, menyelesaikan hutang piutang, persiapan kondisi fisik, juga tak kalah pentingnya adalah persiapan perbekalan harus juga diperhatikan. Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan untuk mempersiapkan keberangkatan ke Tanah Suci.
Mempersiapkan biaya, baik selama dalam perjalanan haji, maupun untuk nafkah keluarga yang ditinggalkan.
Untuk jamaah haji laki-laki, perlu diperhatikan perlengkapan sebagai berikut:
• Pakaian untuk sehari-hari. Baiknya disesuaikan dengan lama di Tanah Suci.
• Kain ihram 1 atau 2 stel.
• ikat pinggang.
• Keperluan mandi.
• Kain sarung 2 buah.
Sementara
bagi wanita, perlengkapan yang harus diperhatikan adalah:
• Mukena atas saja, minimal 2 buah.
• Tunik putih atau rok putih untuk ihram 2 buah.
• Baju sehari-hari secukupnya.
• Tudung atau mukena pendek untuk sehari- hari 2 buah.
• Kaos kaki sekitar 6 pasang.
• Mukena atas saja, minimal 2 buah.
• Tunik putih atau rok putih untuk ihram 2 buah.
• Baju sehari-hari secukupnya.
• Tudung atau mukena pendek untuk sehari- hari 2 buah.
• Kaos kaki sekitar 6 pasang.
Sementara
perlengkapan yang diperlukan baik pria maupun wanita, adalah;
• Mantel untuk tidur (bagi yang tidak kuat AC).
• Selimut tipis.
• Sandal jepit 2 pasang.
• Tudung atau mukena pendek untuk sehari-hari 2 buah.
• Kaos kaki sekitar 6 pasang.
• Sepatu sandal atau sepatu tertutup yang tidak mudah lepas.
• Obat-obatan pribadi.
• Kantong plastik (kresek) sekitar 10 buah.
• Gunting kecil untuk tahallul;
• Payung.
• Senter.
• Biaya untuk dam, kurban dan sebagainya.
• Mantel untuk tidur (bagi yang tidak kuat AC).
• Selimut tipis.
• Sandal jepit 2 pasang.
• Tudung atau mukena pendek untuk sehari-hari 2 buah.
• Kaos kaki sekitar 6 pasang.
• Sepatu sandal atau sepatu tertutup yang tidak mudah lepas.
• Obat-obatan pribadi.
• Kantong plastik (kresek) sekitar 10 buah.
• Gunting kecil untuk tahallul;
• Payung.
• Senter.
• Biaya untuk dam, kurban dan sebagainya.
Selain
itu, untuk kemudahan dalam perjalanan umrah, bawalah uang riyal (mata uang
Saudi) recehan 1, 5, 10, 50 yang akan berguna untuk memberi tips pada para
porter di Bandara Jeddah.
Menandai koper, kaos Muslim, dan tas jinjing dengan tanda mencolok seperti pita berwarna terang atau stiker yang menyala juga sangat berguna dalam perjalanan. Hal ini mempermudah mencari koper di antara ratusan koper lain yang sama.
Menandai koper, kaos Muslim, dan tas jinjing dengan tanda mencolok seperti pita berwarna terang atau stiker yang menyala juga sangat berguna dalam perjalanan. Hal ini mempermudah mencari koper di antara ratusan koper lain yang sama.
Disamping itu, bawalah
perlengkapan mandi dalam tas kecil atau dalam travelling bag (jangan dalam
koper). Hal ini berguna ketika kita menunggu di bandara Jeddah yang waktunya
lama dapat kita manfaatkan untuk mandi sehingga badan menjadi segar.
Membawa buku-buku agama dan
buku bacaan juga akan sangat berguna menemani anda selama dalam perjalanan.
Selain itu, tasbih juga akan memotivasi kita untuk banyak berzikir disamping
membaca buku-buku agama yang ringan.
Buku-buku
tersebut sangat membantu memanfaatkan waktu ketika lama duduk di peShallallahu
‘Alaihi waSallamat, ketika dalam bis antara Makkah dan Madinah, dan ketika
dalam masa-masa menunggu. Bawalah semprotan air yang ringkas. Ini berguna untuk
memelihara kelembapan wajah dan mengurangi dehidrasi. Selain itu, pelembap
wajah juga akan sangat berguna ketika cuaca dingin wajah sering kering dan
pecah-pecah.
Pelembap bibir juga perlu
disedikan untuk antisipasi ancaman dehidrasi. Biasanya bibir yang paling dulu
menjadi kering. Belilah pelembap bibir tanpa aroma. Untuk mencuci, cukup
membawa deterjen yang sachet agar tidak memakan tempat. Sebelumnya, gunakan
plastik pembungkus ganda agar tidak bocor. Selain itu, jangan lupa untuk
membawa hanger (gantungan) pakaian. Untuk menghemat tempat, disarankan membawa
hanger yang bisa dilipat. Tali rafia/rumput Jepang perlu juga dibawa. Tali
serba guna ini sangat membantu untuk menjemur pakaian atau mengikat yang
lainnya.
Jika cuaca di Tanah Suci
dingin, bawalah pakaian hangat. Bawalah sweater dan pakaian rajut. Jangan bawa
jaket yang terlalu tebal karena memakan isi koper dan tidak praktis jika ke
masjid memakai jaket yang tebal sekali. Yang tak kalah pentingnya, membawa
masker. Untuk wanita bawa dan pakai masker yang talinya panjang, karena jika
memakai mukena/jilbab tentunya tidak bisa menaruh di telinga.
Mengenai
tas yang akan dibawa, ada beberapa tas yang mungkin bisa dibawa jika tidak
terlalu repot.
Tas paspor. Tas ini pasti harus ada, isi dengan uang, paspor, dan foto diri serta sertakan nomor telepon ketua rombongan yang bisa dihubungi. Jika tas hilang, yang menemukan dapat menghubungi nomor tersebut.
Tas jinjing kecil untuk dibawa dalam bus, isinya beberapa potong pakaian atau kaos Muslim, mukena untuk wanita, handuk kecil, perlengkapan mandi, sunblock, body lotion, dan lain-lain.
Travel bag/koper kecil untuk dibawa di Mina (perkemahan).
Tas paspor. Tas ini pasti harus ada, isi dengan uang, paspor, dan foto diri serta sertakan nomor telepon ketua rombongan yang bisa dihubungi. Jika tas hilang, yang menemukan dapat menghubungi nomor tersebut.
Tas jinjing kecil untuk dibawa dalam bus, isinya beberapa potong pakaian atau kaos Muslim, mukena untuk wanita, handuk kecil, perlengkapan mandi, sunblock, body lotion, dan lain-lain.
Travel bag/koper kecil untuk dibawa di Mina (perkemahan).
Sebelum
berangkat ke Tanah Suci, mulailah latihan fisik seperti jogging dan berenang
secara rutin untuk membentuk stamina. Ibadah haji sangat menuntut fisik yang
prima dan mental yang baik.
Jika membawa ponsel, sedapatnya bawalah telpon genggam yang biasa saja. Jangan lupa bawa charger. Stop kontak di tanah suci sama dengan di Indonesia, tidak perlu membawa adaptor.
Bawalah kamera, kalau ada yang digital. Jangan lupa perkirakan memorinya akan cukup untuk berfoto selama 40 hari..Tidak lupa juga, Bawalah botol minum yang ringan dan mempunyai tali untuk disampirkan di pundak atau leher. Gunanya untuk membawa air zamzam, sehingga kita tidak dehidrasi. Ingat jangan menunggu haus untuk minum. Minumlah paling tidak 8 gelas air sehari.
Jika membawa ponsel, sedapatnya bawalah telpon genggam yang biasa saja. Jangan lupa bawa charger. Stop kontak di tanah suci sama dengan di Indonesia, tidak perlu membawa adaptor.
Bawalah kamera, kalau ada yang digital. Jangan lupa perkirakan memorinya akan cukup untuk berfoto selama 40 hari..Tidak lupa juga, Bawalah botol minum yang ringan dan mempunyai tali untuk disampirkan di pundak atau leher. Gunanya untuk membawa air zamzam, sehingga kita tidak dehidrasi. Ingat jangan menunggu haus untuk minum. Minumlah paling tidak 8 gelas air sehari.
Dalam hal persiapan ilmu
Prioritaskan untuk menghapal tata cara ibadah haji wajib terlebih dahulu.
Belajar ibadah sunat bisa dilakukan sambil jalan. Banyaklah-banyaklah bertanya,
baik dari bimbingan manasik haji, CD perjalanan haji, maupun kepada teman atau
keluarga yang pernah melakukan ibadah haji. Banyak tempat mustajab untuk berdoa
di tanah suci. Maka siapkan doa-doa yang perlu dibaca pada saatnya.
Tidak Perlu Bawa Makanan dan
Alat Masak dari Indonesia.
Hampir semua jenis makanan
dan bahan makanan dari seluruh dunia termasuk Indonesia ada di Arab Saudi
khusunya di Mekah dan Madinah, sehingga tidak perlu repot-repot membawa makanan
dari Indonesia. Ikan mas dan ikan lele yang hidup pun ada dijual di sana. Mie
instant Indonesia juga banyak. Orang-orang dari negara lain pun senang makan
mie instant buatan Indonesia karena bumbunya lebih sedap, kata mereka.
Begitu juga alat masak, semua
tersedia di sana, tidak perlu bawa dari Indonesia. Cukup beli di sana, dan
harganya tidak mahal. Selama di Mekah dan Madinah, di tempat pemondokan sudah
tersedia alat-alat masak yang lengkap di dapurnya, atau beli makanan jadi yang
ada dimana-mana
Ketika Tiba Di Tanah Suci
Jangan
Terlalu Cepat Membeli Oleh-oleh dan Jangan Boros.
Jamaah Haji Indonesia di Arab Saudi paling terkenal suka belanja. Baru tiba di
Arab Saudi sudah banyak yang belanja untuk oleh-oleh, termasuk karpet.
Sebaiknya jangan belanja dulu untuk barang yang tidak perlu karena ibadah utama
yaitu ibadah Haji masih belum dilaksanakan. Apalagi bagi jamaah Gelombang
Pertama, yang langsung ke Madiniah untuk melaksanakan shalat Arbain, soalnya
Wukuf di Arafah sebagai puncak Ibadah Haji masih lama sekitar 20-25 hari lagi.
Hemat sangat perlu, hal ini
untuk berjaga-jaga bila pada hari pelaksanaan ibadah Haji kita jatuh sakit,
lalu harus dibawa ke Padang Arafah untuk Wukuf dengan ambulan yang tentunya
memerlukan biaya ekstra, atau saat melakukan Sai, bila kita kurang atau tidak
sehat, kita harus ditandu, yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tidak ada
Haji tanpa Wukuf di Arafah.
Bila pelaksanaan Haji telah
selesai semua, dan tinggal menunggu waktu pulang, bolehlah kalau kita mau
belanja untuk oleh-oleh. Itupun jangan yang berat dan besar, karena akan
menambah biaya, karena kelebihan berat bawaan. Maksimal berat bagasi yang
diperkenankan tanpa biaya tambahan adalah 30 kg. Hati-hati dalam memilih barang,
karena banyak barang yang sebenarnya buatan Indonesia. Ngapain beli produk
Indonesia di Arab yang lebih mahal?. Di Pasar Tanah Abang Jakarta juga banyak.
Selama
Di Tanah Suci
Melaksanakan seluruh rukun
haji, tapi memilih ibadah sunah sesuai kemampuan. Tetap menjaga kebugaran fisik
dengan cukup makan, cukup istirahat, dan berolah raga sambil melaksanakan
ibadah pada waktu yang tepat, baik pagi, sore, atau malam.
Mengingat
suhu udara di sana sejuk tetapi kering, jamaah perlu sering minum agar tidak kehausan
dan tenggorokan tidak sakit. Jamaah disarankan membawa air minum setiap kali
keluar pondokan.
Berikut Rangkuman Tips Secara
Lengkap :
A. Tips
Pergi Ke Masjidil Haram.
1.Gunakan tas transparan agar
pemeriksaan di Masjid berjalan lancer dan mudah. Pilih tas dengan tali agak
panjang agar bisa di lingkari di pundak saat melakukan thawaf dan sa’I ;
2.Lengkapi tas anda dengan
barang-barang berikut :
a) Sajadah yang tidak
terlalu lebar dan mudah di lipat ;
b) Al-Qur’an kecil atau
buku-buku doa ;
c) Kantung plastic untuk
sandal ;
d) Botol plastic untuk
mendapatkan air zamzam sebelum kembali ke penginapan ;
e) Sunglasses atau
kacamata hitam anti UV ;
f) Uang secukupnya untuk
sedekah.
1. Jangan terlalu banyak
membawa barang karena akan memperlambat proses pemeriksaan oleh petugas ;
2. Jangan terlalu banyak
membawa barang belanjaan ke dalam masjid, sebab petugas akan meminta
anda meninggalkannya di luar
;
3. Jangan membawa
handphone, apalagi yang di lengkapi kamera.
B. Tips
Aman Saat Thawaf.
1. Jangan sampai terpisah
dari rombongan atau pasangan Anda. Jika Anda perempuan, sebaiknya Anda tidak
thawaf sendirian ;
2. Ikuti arus putaran
thawaf, jangan menyeberang karena ingin mendekati Ka’bah ;
3. Simpan uang dalam
kantung yang menempel di badan kita. Usahakan tidak membawa uang dalam jumlah
yang banyak saat thawaf.
C. Tips
Mencium Hajar Aswad.
1. Niatlah
dengan iklas untuk mencium Hajar Aswad karena mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi waSallam.
Berpakaialah yang sopan, tidak membawa HP, kamera, dan barang berharga lainnya
;
2. Mencium Hajar
Aswad hendaknya dijadwalkan secara tersendiri di hari yang lain, jangan di
gabung dengan pelaksanaan haji atau umrah ;
3. Berangkat
dari maktab atau pemondokan dengan penuh keyakinan bahwa Allah Subhanahu waTa’ala pasti akan membantu kita ;
4. Berdoa saat memasuki
Masjidil Haram denga penuh kerendahan hati ;
5. Berdoalah ketika
melihat Ka’bah dengan penuh harap ;
6. Sebisa mungkin
menghormati Masjidil Haram dengan cara thawaf, lalu melakukan shalat sunnah
thawaf di belakang Maqam Ibrahim ;
7. Setelah shalat sunnah
dua rakaat, berdoalah sebelum berusaha mencium Hajar Aswad di depan Multazam ;
8. Berusahalah
mendekati Hajar Aswad tanpa memotong arus jamaah yang sedang thawaf.
Ikutilah arus thawaf sambil mendekati Multazam ;
9. Sebaiknya, Anda masuk
dari pintu Ka’bah atau Multazam sambil berdoa dan beritikad untuk tidak
menyakiti sesame jamaah walaupun jamaah lain berbuat kasar ;
10. Dari arah pintu
Ka’bah, teruslah merapat ke dindingnya dan berusahalah mendekati kaki asykar
(penjaga) dan jangan sekali-kali mendekat dari arah depan Hajar Aswad, karena
bisa terdorong oleh jamaah yang sudah mencium Hajar Aswad ;
11. Sambil mendekat ke
Hajar Aswad, ketika berada di depak kaki asykar atau di Multazam, bertakbirlah
sambil menunggu jamaah di depan kita mencium. Leganglah marmer di kaki polisi
atau kiswah di atasnya bila sudah dekat dengan Hajar Aswad agar kita tidak
terdorong yang ada di depan kita ;
12. Memiringkan badan
ketika antri akan lebih memudahkan kita. Posisi badan menghadap Multazam, bahu
sebelah kiri digerakkan menuju Hajar Aswad, dan posisi tangan tetap memegang
marmer pelindung kaki asykar. Ketika hendak mencium Hajar Aswad, peganglah
erat-erat ujung kiswah di dekatnya ;
13. Tanpa mengankat
suara, tetaplah berdoa. Ketika mencium Hajar Aswad, ucapkan “Bismillaahi
Allaahu Akbar”. Setelah mencium, usaplah sekali Hajar Aswad dengan tangan kanan
sambil membaca “Bismillaahi Allaahu Akbar, Allaahumma iimaanan bika wa
tashidiiqan bikitaabika wa sunnati nabiyyika” (Dengan nenyebut nama Allah,
Allah Maha Besar, Ya Allah, dengan iman kepada-Mu dan membenarkan kitab-Mu
serta sunnah Nabi-Mu). Ketika mencium, jangan terlalulama agar tidak di marahi
oleh asykar dan jamaah yang mengantri. Cukup sekali kecup saja ;
14. Setelah mencium dan
mengusap, agar kita tidak terjepit dan tidak terinjak oleh jamaah lain,
sementara posisi kita masih di depan Hajar Aswad dan ingin keluar, angkatlah
kaki kanan di atas syadarwan atau pondasi Ka’bah yang miring di bawah Hajar
Aswad. Ini bertujuan untuk menghimpun tenaga sebelum berusaha keluar dari
desakan jamaah. Dengan menekan kaki ke syadarwan, kita bisa keluar dengan
bantuan tenaga kaki di samping badan ;
15. Keluar pelan-pelan
tanpa menyakiti jamaah yang lain. Kalau tidak sengaja menyakiti katakana
“Ma’alis” (maaf) sambil memegang pundaknya. Ketika mau keluar dari lingkaran
thawaf, jangan sekali-kali menghambat arus thawaf ;
16. Tidak disunnahkan
mencium Hajar Aswad bagi ibu-ibu kecuali bila sepi dari orang-orang thawaf. Hal
tersebut karena membahayakan keselamatan mereka ;
17. Setengah jam sebelum
adzan, biasanya terlarang bagi ibu-ibu untuk thawaf dan mencium Hajar Aswad.
Pada waktu-waktu ini, kaum laki-laki lebih leluasa mencium Hajar Aswad ;
18. Setelah mencium
Hajar Aswad, bersyukurlah sebanyak-banyaknya.
D. Tips
Agar Tidak Tersesat.
1. Jangan berpergian
sendiri dan jangan lupa mengenakan ciri khas atau seragam haji Indonesia bila
tersesat kita bisa dengan mudah di temukan ;
2. Jangan lupa membawa
peta atau nomor maktab, agar jika tersesat kita mudah bertanya pada petugas ;
Hafalkan lokasi dan maktab/hotel sebelum keluar dari maktab. Ingatlah ciri-ciri
dan tanda-tanda yang mudah untuk diingat. Seperti merek sebuah toko, posisi
maktab, dan lain sebagainya. Tidak ada salahnya sebelum berjalan keluar anda
berdiri sejenak di depan maktab/hotel tempat tinggal anda untuk memerhatikan
benar-benar tempat anda tinggal. Hafalkan/catat nomor telepon serta alamat
pondokan Anda. Selain itu, no hp ketua rombongan atau pemandu haji/umrah wajib
anda miliki.
3. Sudah tiba di masjid
minimal setengah jam sebelum waktu shalat ;
4. Mengingat nomor atau
nama pintu masuk ;
5. Membawa kantung untuk
menyimpan alas kaki atau payung. Kantung tersebut anda bawa saat shalat ;
6. Sebelum masuk
masjid, buat janji lebih dahulu dengan teman Anda dimana akan bertemu
jika ingin pulang bersama ;
7. Jangan lupa juga
membuat janji pukul berapa Anda bertemu dengan teman tersebut ;
8. Tempat berkumpul bisa
diberi tanda berupa bendera yang mudah dilihat dari kejauhan ;
9. Membuat identitas
rombongan yang unik, bisa dengan selempang, slayer, atau pita.
E. Tips
Aman Melempar Jumrah.
1. Hukumnya wajib bagi
para jamaah untuk tetap menjalankan ibadah ini bagaimanapun kondisi Anda.
2. Jika sedang sakit
atau tidak bisa jalan, gunakan kursi roda atau tandu menuju tempat jumrah,
3. Ikuti jadwal lempar
jumrah yang telah ditentukan oleh pengurus maktab ;
4. Umumnya, jamaah
Indonesia melontar jumrah pada saat sore atau fajar ;
5. Hindari waktu afdal
(utama), karena waktu tersebut sangat beresiko. Usahakan melontar jumrah sesuai
waktu yang telah di jadwalkan dan di lakukan bersama rombongan ;
6. Ambilah waktu ikhtiar
(saat tidak terlalu ramai). Lakukan pada saat sore sampai malam hari ;
7. Pilihlah waktu fajar.
Selain waktu ifdal dan ikhtiar, lempar jumrah bisa di lakukan saat terbit
fajar, pada hari yang bersangkutan. Usai melempai jumrah, biasanya kita masih
sempat melaksanakan shalat Subuh di tenda. Bagi jamaah haji yang nafar awal,
melontar jumrah dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijah, sedangkan jamaah
haji yang nafar tsani melontar jumrah pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah ;
8. Bergegaslah saat
berada di Terowongan Mina. Meski sudah dibuat satu jalur dan sirkulasi udara
bagus namun kepadatan jamaah bisa membuat udara pengap, terlebih saat turun
hujan, karena jamaah dari Timur Tengah yang tidak mempunyai maktab akan
berteduh di dalam terowongan ;
9. Kenakan sepatu sandal
yang di lengkapi tali tumit. Karena padatnya jamaah, sandal tanpa tali tumit
gampang terinjak oleh jamaah lain di belakangnya. Resiko jatuh atau berselisih
dengan jamaah lain bisa dihindarkan ;
10. Bawa sebotol air
minum, karena jarak tenda dengan tiang jamarat 2-5km ;
11. Berangkat dari tenda
ke tiang jamarat dan pulangnya lebih baik berkelompok .
F. Tips
Berbusana.
Sejumlah saran yang penting
untuk diperhatikan oleh jamaah wanita adalah :
1. Mengenakan baju ihram
yang menutup aurat, tidak ketat, dan tembus pandang ;
2. Memakai kaus kaki
tidak transparan ;
3. Menggunakan manset
tangan untuk membantu tertutupnya aurat ;
4. Jika haji atau umrah
bertepatan dengan musim dingin, sebaiknya gunakan busana dalam yang ketat
berupa kaus lengan panjang dan celana panjang untuk menangkal udara dingin ;
5. Gunakan panty liner
(lampin wanita) untuk memudahkan Anda jika terkena najis, yaitu dengan
membuangnya (sekali pakai);
6. Saat berada di dalam
lift, baik di apartemen atau mall, usahakan berombongan ;
7. Jangan mudah tergoda
jika ada orang Arab yang memuji atau merayu ! Hati-hati dengan orang yang tidak
dikenal ;
8. Jangan membawa perhiyasan
atau uang yang terlalu banyak saat pergi ke Masjidil Haram ;
9. Jangan berdandan
terlalu menor. Sebab, hal itu bisa mengundang kejahatan!
G. Tips
Kesehatan .
1. Perbanyaklah
olahraga, teutama berlari. Dengan berlari, otot-otot kaki tidak akan mudah
letih. Otot kaki yang sehat sangat membantu pelaksanaan haji atau umrah, sebab
kegiatan ibadah tersebut membutuhkan kondisi otot kaki yang fit ;
2. Kurangi aktifitas
yang tidak penting untuk menghemat tenaga ;
3. Atur pola makan yang
sehat dan bergizi ! Minum susu atau minuman bervitamin lainnya ;
4. Istirahat secukupnya,
jangan sampai kondisi tubuh Anda tidak priman ;
5. Siapkan obat-obatan
yang biasa diperlukan saat berada di Tanah Air
6. Bawalah obat-obatan
khusus yang biasa Anda perlukan, terutama obat-obatan yang tidak
disediakan oleh petugas kesehatan baik di kloter ONH regular maupun ONH plus.
H. Tips
Menunda Haid.
1. Ketahui siklus haid
Anda untuk mengetahui kapan Anda datang bulan saat di Tanah Suci kelak ;
2. Konsultasi dengan
dokter terdekat, seperti dokter puskesmas atau dokter praktik swasta ;
3. Sampaikan siklus haid
Anda kepada dokter, jadwal keberangkatan ke Tanah Suci, dan keinginan Anda agar
masa haid tidak bersamaan dengan saat berada di Mekkah. Obat penunda haid bisa
didapatkan dengan catatan mendapat persetujuan dari tenaga medis.
I.
Tips Menggunakan Saluran Telepon Internasional.
Alat komunikasi seperti
handphone sangat membantu kelancaran komunikasi dengan keluarga yang
berada di Tanah Air. Namun demikian,tidak jarang sambungan gagal dilakukan.
Berikut ini adalah tips berkomunikasi dengan kelurga di Tanah Air dengan
menggunakan telepon atau handphone.
1. Ubah nomor handphone
atau telepon orang yang akan Anda hubungi. Setiap Negara memiliki kode
telepon masing-masing. Kode telepon Indonesia adalah +62 atau 0062. Sedangkan
kode Saudi Arabia adalah +966 atau 0096. Misalnya, nomor handpone keluarga Anda
di Indonesia adalah 087 8787 xxxx. Maka, untuk menghubunginya, Anda harus
mengubahnya menjadi +6287 8787 xxx. Jika nomor handphone Anda 088 888 xxxx dan
keluarga Anda yang di Tanah Air ingin menghubungi Anda, maka harus
mengubah nomor Anda menjadi +96688 888 xxx ;
2. Jika ingin
berkomunikasi menggunakan handphone , gunakan kartu telepon (sim card) dari
salah satu operator seluler di Saudi Arabia, seperti Al-Jawwal, Zein dan
Mobile. Di Mekkah atau Madinah, banyak orang yang menjual kartu perdana. Sim
Card Indonesia Anda hanya bisa dipakai hingga embarkasi saja. Sesampai di Tanah
Suci, beli lah kartu telepon (sim card) Saudi Arabia di Mekkah atau Madinah.
Biaya telepon menggunakan kartu telepon Saudi Arabia lebih murah di bandingkan
jika kita menggunakan kartu telepon Indonesia.
J. Tips
Aman Naik Taksi.
1. Pastikan sopit taksi
mengerti tempat yang akan Anda tuju. Sebab, sopir kendaraan umum di Tanah Suci
berasal dari berbagai bangsa seperti Pakistan, Banglades, India, dan
Birma ;
2. Sepakati dulu
ongkosnya. Sekalipun disana taksi menggunakan argometer, sopir taksi lebih suka
system borongan ;
3. Untuk taksi tujuan
Masjidil Haram, para sopir taksi biasanya menggunakan system ‘ramai-ramai’.
Maksudnya, satu taksi diisi penumpang banyak dan saling tidak mengenal.
Biasanya, sopir taksi meminta ongkos satu atau dua riyal saja ;
4. Pangakalan taksi di
mekkah berada sekitar 50 meter dari Masjidil Haram pintu Babul Fahad ;
5. Jika Anda
adalahjamaah wanita dan ingin menggunakan taksi, pastikan Anda berpergian
bersama mahram. Sebab, di tengah jalan terkadang juga memuat penumpang
laki-laki dan duduk bersama Anda ;
6. Jika Anda berpergian
bersama perempuan, misalnya istri atau saudara dengan menggunakan taksi , Anda
harus masuk kedalam taksi terlebih dahulu dan keluar belakangan. Sebab, tidak
sedikit kasus ketika laki-laki keluar lebih dahulu, mahram perempuannya dibawa
kabur oleh sopir taksi yang nakal ;
7. Jika Anda ingin
berbelanja, bawalah selalu tanda pengenal dan kartu hotel yang Anda tempati.
Jika tersesat, Anda dapat menanyakan lokasi tempat Anda tinggal ;
8. Jangan membeli
makanan yang tidak cocok dengan perut Anda, terutama mendekati hari Arafah.
K. Tips
Belanja Cerdas.
1. Catat barang-barang
yang ingin Anda beli sejak berada di Tanah Air ;
2. Tukarlah mata uang
rupiah Anda dengan Riyal Saudi Arabia di Indonesia. Tapi, jika uang Anda dolar
Amerika sebaiknya di tukar di Tanah Suci saja. Perbedaan nilai tukar uang bisa
membantu Anda menghemat ;
3. Teliti kembali daftar
belanjaan Anda setelah melakukan survey di Tanah Suci ;
4. Atur jadwal belanja
dengan baik agar tidak bertabrakan dengan jadwal kegiatan haji atau umrah ;
5. Pada bulan-bulan
haji, barang-barang biasanya cukup mahal. Lakukan tawar-menawar.;
6. Berbelanjalah secara
bergerombol untuk meminta pertimbangan harga dari teman-teman Anda ;
L. Tips
Agar Tidak Tertipu.
1. Waspadai orang yang
baru Anda kenal dan ingin meminjam handphone atau kamera Anda! Banyak penipu
yang melancarkan aksi dengan modus meminjam barang-barang kita. Mereka biasanya
meminjam barang-barang tersebut saat akan melakukan shalat jamaah. Setelah
shalat jamaah selesai, mereka hilang begitu saja ;
2. Waspadai juga orang
yang mengaku kehilangan barang-barang miliknya dan ingin meminjam atau meminta
sesuatu dari kita. Modus penipuan seperti ini sudah sering memakan
korban;
3. Jangan membeli
sepeser pun uang pada orang yang baru Anda kenal dan menawarkan diri untuk
mengantarkan Anda membeli kebutuhan, misalnya kambing untuk dam atau denda
haji. Bisa-bisa ia membawa kabur uang Anda tanpa membawa barang yang Anda
pesan.
M. Tips
Memilih restoran.
1. Jika mencari restoran
Indonesia di kota Mekkah, Anda punya banyak pilihan di daerah Misfalah,
Aziziyah, dan Hafaer dengan menu serba komplet dan disajikan secara prasmanan;
2. Di sekitar Masjid
Nabawi, juga terdapat banyak sajian masakan Indonesia ;
3. Jangan pusingkan
perbedaan harga antar restoran, itu tidak signifikan ;
4. Amati dan perhatikan
kebersihan wadah tempat saji makanan. Jika tidak bersih hindarkan! ;
5. Amati dan perhatikan
kebersihan ruang makan. Jika banyak kotoran sisa makanan, hindari! ;
6. Amati dan perhatikan
AC ruang makan. Jika tidak ada, pastikan pengelola restoran tidak merokok. Asap
rokok akan membuat pengap ruangan yang biasanya tidak besar ;
7. Restoran cepat saji
atau take away restoran banyak terdapat di sekitar Masjidil Haram, namun rasa
masakan lebih cenderung ke selera Timur Tengah atau Asia Selatan ;
8. Hati-hatilah ketika
ikut mengantre beli roti, karena Anda akan berebut dengan orang Afrika, Asia
Selatan, dan Turki yang postur tubunya lebih tinggi dan besar, padahal tokonya
kecil. Roti panas langsung diambil dari oven dan pembeli membungkus sendiri
roti tersebut dalam kondisi panas. Pastikan kuah sausnya sesuai dengan apa yang
Anda inginkan ;
9. Food Court yang
nyaman dengan harga sebanding banyak terdapat di Safa Tower dan komplek
pertokoan di sekitar Masjid haram.
N. Tips
mengatur Biaya Hidup Selama di Tanah Suci.
1. Tentukan prioritas
pengeluaran: 1. Makan dan buah-buahan; 2. Transportasi; 3.
Suplemen dan obat-obatan; 4. Cadangan dam atau denda rukun haji; 5.
Belanja oleh-oleh;
2. Biasakan membawa uang
secukupnya ketika keluar maktab atau hotel agar tidak tergoda untuk belanja;
3. Sesekali mencoba
makan di restoran mahal tidak masalah. Namun, jika keseringan, bisa berakibat
pada penipisan bekal uang Anda;
4. Bawalah makanan
kering atau instan dari Indonesia, karena harganya pasti lebih murah dan bisa
menjadi variasi menu saat bosan dengan sajian hotel. Boleh juga menjadi
pengganjal perut saat malam hari;
5. Ingin harga murah?
Berbelanjalah ketika pelaksanaan ibadah haji selesai. Harga barang-barang di
Tanah Suci otomatis akan turun jika dibandingkan saat pelaksanaan wukuf.
O. Tips
Saat Sendirian di Pemondokan (terutama untuk wanita)
1. Bagi kaum wanita yang
berhalangan shalat di masjid, jangan keluar kamar hotel sendirian! ;
2. Baik saat Anda berada
di dalam kamar maupun saat meninggalkan kamar, kamar harus selalu terkunci;
3. Saat naik atau turun
lift harus ada yang menemani (mahram, teman sejenis, atau kelompok)
4. Bersikaplah wajar dan
sopan kepada pegawai hotel atau pemondokan. Tetapi Jangan terlalu akrab!