Sepuluh fakta yang menggarisbawahi daya magis air susu ibu
untuk pertumbuhan bayi.
1. Bagaimana
Terbentuknya Air Susu Ibu?
Susu ibu
terbentuk sejak masa kehamilan. Hormon Progesteron dan Laktogen mengaktivkan
kelenjar susu sekitar 24 jam setelah proses persalinan. Tapi bayi sendiri yang
menetapkan dengan isapan pertama, apakah produksi susu akan terus berlangsung
atau terhenti. Hormon Laktogen kemudian mengatur sistem saraf dan jumlah susu
yang diproduksi.
2. Kenapa
ASI Baik untuk Bayi?
Susu ibu
diyakini memiliki kekuatan magis. Pada pekan pertama kehidupan bayi, ASI
melindungi dari infeksi usus, membantu pencernaan dan menjaga bayi dari
Flatulensi. Air susu ibu juga membantu bayi mengembangkan sistem kekebalan
tubuh dan melindungi diri dari alergi. Selain itu mengisap susu juga
mempercepat pembentukan langit-langit mulut dan rahang.
3. Kandungan
ASI
Daftar zat
yang terkandung di dalam air susu ibu cukup panjang. Tapi yang terpenting
adalah zat mineral, vitamin, lemak dan asam amino. Atau Nukleotida, elemen
dasar yang membentuk DNA, Karbohidrat yang menyumbangkan energi, protein yang
mempercepat kematangan dinding dalam usus dan zat antimikroba yang menggunakan
sistem kekebalan tubuh untuk mendeteksi zat asing dan menetralisir dampaknya.
4. Fase Pembentukan Susu
Pada hari pertama menyusui, kelenjar susu memproduksi apa yang disebut sebagai Kolostrum, air susu pertama yang sangat kaya nutrisi. Pada hari ke-empat terbentuk air susu muda dan baru pada hari ke-sepuluh kelenjar susu memproduksi air susu ibu. Tapi susu itu pun cuma berupa konstruksi dasar. Paduan kandungan nutrisi di dalam susu ibu berubah secara berkala dan bergantung pada tingkat pertumbuhan bayi.
Pada hari pertama menyusui, kelenjar susu memproduksi apa yang disebut sebagai Kolostrum, air susu pertama yang sangat kaya nutrisi. Pada hari ke-empat terbentuk air susu muda dan baru pada hari ke-sepuluh kelenjar susu memproduksi air susu ibu. Tapi susu itu pun cuma berupa konstruksi dasar. Paduan kandungan nutrisi di dalam susu ibu berubah secara berkala dan bergantung pada tingkat pertumbuhan bayi.
5. Berapa
Jumlah Produksi Susu?
Setiap
hari seorang ibu bisa memproduksi hingga satu liter susu. Setiap kali menyusu,
seorang bayi mengkonsumsi antara 200 hingga 250 ml. Payudara perempuan bisa
memproduksi jumlah susu sesuai dengan kebutuhan sang bayi.
6. Berapa Lama Hingga Disapih?
6. Berapa Lama Hingga Disapih?
Soal ini
belum ada kata sepakat di dunia medis. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO,
menganjurkan setiap ibu menunggu hingga bayi berusia enam bulan sebelum disapih
dan paling dini empat bulan sebelum bisa memberikan makanan tambahan.
7. Perbedaan
Kultural
Seberapa
lama bayi menyusui, banyak bergantung pada budaya masing-masing. Perempuan di
Bofi, Afrika Tengah misalnya, menyusui bayinya hingga bulan ke 53 atau empat
setengah tahun. Selama itu sang ibu memproduksi 16.000 liter susu. Rata-rata
seorang ibu di seluruh dunia menyusui bayinya selama 30 bulan.
8. Kampanye Susu Ibu
8. Kampanye Susu Ibu
Eropa dulu
mengenal "susu perempuan." Baru pada abad ke-18 dimulai kampanye
"susu ibu", agar sang ibu mau menyusui bayinya sendiri dan bukan
diberikan kepada ibu susu. Dalam kampanye tersebut, bayi dianjurkan untuk diberi
makan oleh ibu sendiri, bukan oleh "perempuan" lain.
9. Menyusui di depan Publik
9. Menyusui di depan Publik
Seorang
ibu yang menyusui bayinya di tempat umum, jarang diterima di negara-negara
Anglo Saxon. Begitu pula dengan foto ibu yang menyusui bayinya di Facebook bisa
dihapus jika diminta.
10. Susu Ibu pada Hewan
10. Susu Ibu pada Hewan
Terkait
menjamin pasokan nutrisi bagi bayi dan keturunan, manusia dan binatang agak
sedikit berbeda. Ketika seorang ibu bisa menolak menyusui bayinya, bayi
binatang bergantung sepenuhnya kepada pasokan susu dari induknya untuk jangka
waktu lama. Bayi hewan baru bisa terbebas dari asupan susu sang induk jika
sudah bisa mencari makan sendiri. Bayi kera misalnya baru disapih antara lima
dan tujuh tahun.